LAPORAN FLUIDA
TEKANAN HIDROSTATIS
Disusun
oleh:
Kelompok 8
1.
Siti Ropita (13030654004)
2.
Ariska Yuniar (13030654015)
3. Febrian
De iza I. H. (13030654019)
4. May
Puspitasari (13030654032)
Prodi
Pendidikan IPA A 2013
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas
Negeri Surabaya
2015
TEKANAN
HIDROSTATIK
ABSTRAK
Percobaan
“Tekanan Hidrostatik” bertujuan mengetahui pengaruh ke dalaman terhadap tekanan
hidrostatis. Metode yang digunakan adalah mengisi silinder air, memasukkan air
kedalam selang U, mengatur selang sesuai dengan jenis yang dimanipulasi yaitu
(ke atas, ke bawah atau ke samping), kemudian mengukur perbedaan tekanan
permukaan air (h) dalam U-Manometer. Pada percobaan ini, diperoleh hasil untuk
posisi ujung selang ke atas pada kedalaman selang 3 cm, 6 cm, dan 9 cm
diperoleh perbedaan tinggi muka air dengan tekanan hidrostatiknya berturut-turut
adalah 2,0 cm; 3,5 cm dan 5,5 cm. Pada percobaan ini, diperoleh hasil untuk
posisi ujung selang ke bawah pada kedalaman selang 3 cm, 6 cm, dan 9 cm
diperoleh perbedaan tinggi muka air dengan tekanan hidrostatiknya berturut-turut
adalah 3,0 cm , 4,0 cm dan 6,0 cm. Pada percobaan
ini, diperoleh hasil untuk posisi ujung selang ke samping pada kedalaman selang
3 cm, 6 cm, dan 9 cm diperoleh perbedaan tinggi muka air dengan tekanan
hidrostatiknya berturut-turut adalah 3,0 cm, 5,0 cm dan 7,0 cm. Dapat di
simpulkan praktikum, pada suatu ke dalaman tertentu tekanan zat cair yang di
hasilkan akan sama besar ke segala arah. Apabila semakin dalam maka tekanan
yang di hasilkan akan semakin besar. Posisi selang yang berbeda-beda tidak
mempengaruhi tekanan zat cair yang di hasilkan. Meskipun hasil tekanan yang di
hasilkan anatra posisi selang satu dengan yang lainya berbeda-beda
Kata Kunci: kedalaman
benda, posisi ujung selang, tekanan hidrostatik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tekanan adalah satuan fisika untuk menyatakan satuan
gaya (F) per satuan luas (A). Ketika membicarakan mengenai tekanan, tidak akan
jauh dari fluida. Misalnya saja tekanan air, uap air, udara dan masih banyak
lagi jenis fluida. Fluida itu sendiri merupakan suatu zat yang dapat mengalir.
Karena sifat fluida yang mengalir dan menempati ruang, maka sangatlah penting
untuk mengetahui berapa besar kekuatan yang ditimbulkan dari fluida tersebut.
Agar tidak terjadi kesalahan ketika penggunaan fluida dalam kehidupan
sehari-hari. Misalkan saja pada pipa hidrolik yang biasanya dipakai di
bengkel-bengkel. Oleh karena itulah pada praktikum mekanika kali ini akan
dibahas mengenai bagaimana cara menghitung tekanan fluida khususnya pada
manometer U. Lalu apakah pengaruh tekanan air terhadap tingginya?
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut
didapat rumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimana
pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini
yaitu :
Menyelidiki
pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A. Tekanan
Tekanan
(p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A).
Dimanasatuannya adalah gaya (N)/luas (m2). N/m2 adalah Pa
(Pascal). Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu
cairan atau gas.
Tekanan
udara dapat diukur dengan menggunakan barometer. Saat ini atau sebelumnya unit
tekanan rakyat adalah sebagai berikut:
a.
Atmosfer (atm)
b.
Manometricunit:
1.
Sentimeter, inci, dan milimeter merkuri
(torr)
2.
Templat:Jangkar Tinggi kolom air yang
setara, termasuk milimeter (mm H2O), sentimeter (cm H2O),
meter, inci, dan kaki dari air
c.
Adatunit:
1.
Tidur, ton-force (pendek), ton-force
(lama), pound-force, ons-force, dan poundal inci per persegi
2.
Ton-force (pendek), dan ton-force (lama)
per inci persegi
d.
Non-SI unit metrik:
1.
Bar, decibar, milibar
2.
Kilogram-force, atau kilopond, per
sentimeter persegi (tekanan atmosfer)
3.
Gram-force dan ton-force (ton-force
metrik) per sentimeter persegi
4.
Barye (dyne per sentimeter persegi)
5.
Kilogram-force dan ton-gaya per meter
persegi
6.
Sthene
per meter persegi (pieze)
7.
Sthene
per meter persegi (pieze)
Pada
dasarnya tekanan dibedakan menjadi beberapa jenis seperti dibawah ini:
a. Tekanan Hidrostatis
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang
terjadi di bawah air. Tekanan ini terjadi karena adanya berat air yang membuat
cairan tersebut mengeluarkan tekanan. Tekanan sebuah cairan bergantung pada
kedalaman cairan di dalam sebuah ruang dan gravitasi juga menentukan tekanan air tersebut.Tekanan
zat cair pada massa jenis yang sama, dapat diilustrasikan misalnya dengan
mengambil salah satu titik yang berada pada kedalaman h di bawah permukaan zat
cair (yaitu permukaan yang berada
diketinggian h diatas titik ini), seperti yang ditunjukkan pada gambar:
Tekanan yang disebabkan pada kedalaman h
ini disebabkan oleh berat kolom zat cair diatasnya. Dengan demikian gaya yang
bekerja pada daerah tersebut adalah F = m.g = ρ.V.g = ρ.A.h.g, dimana A.h
adalah volume benda, ρ adalah massa jenis zat cair (dianggapkonstan), dan g adalah
percepatan gravitasi (10m/s2). Sehingga besar tekanan, P adalah
sebagai berikut:
P
= ρ. g.h
Persamaan diatas menyatakan tekanan
hidrostatik tersebut yang disebabkan oleh zat cair itu sendiri, yang dimana
didalam zat cair yang diam tersebut tidak terjadi tegangan geser dan tekanan
pada suatu titik didalam zat cair tersebut adalah sama besar kesegala arah.
Dengan demikian, tekanan berbanding lurus dengan massa jenis zat cair, dan
dengan kedalaman didalam zat cair. Besarnya tekanan hidrostatis tidak
dipengaruhi oleh bentuk wadah zat cair. Berikut ini adalah sifat-sifat dari
tekanan hidrostatis, adalah sebagai berikut :
1.
Semakin dalam letak suatu titik dari
permukaan zat cair, tekanannya semakin
besar
2.
Pada kedalaman yang sama, tekanannya juga
sama
3.
Tekanan zat cair kesegala arah adalah
sama besar
Pengaruh tekanan hidrostatik memegang
peranan penting dalam kehidupan sehari-hari seperti pembuatan kapal, tanggul,
bendungan, dan pintu air.
b. Tekanan Udara atau tekanan atmosfer
Atmosfer
Tekanan udara atau atmosfir adalah
lapisan yang melindungi bumi. Lapisan
ini meluas hingga 1000 km ke atas bumi dan memiliki massa 4.5 x 1018kg.
Massa atmosfer yang menekan permukaan inilah yang disebut dengan tekanan
atmosferik. Tekanan atmosferik di permukaan laut adalah 76 cmHg. Tekanan
atmosfer adalah tekanan pada titik
manapun di atmosfer bumi. Umumnya,
tekanan atmosfer hampir sama dengan tekanan hidrostatik yang disebabkan
oleh berat udara di atas titik
pengukuran. Massa udara dipengaruhi tekanan atmosfer umum di dalam massa
tersebut, yang menciptakan daerah dengan tekanan tinggi (antisiklon) dan
tekanan rendah (depresi). Daerah bertekanan rendah memiliki massa atmosfer yang
lebih sedikit di atas lokasinya, di mana sebaliknya, daerah bertekanan tinggi
memiliki massa atmosfer lebih besar di atas lokasinya. Meningkatnya ketinggian
menyebabkan berkurangnya jumlah molekul udara secara eksponensial. Karenanya,
tekanan atmosfer menurun seiring meningkatnya ketinggian dengan laju yang
menurun pula. Berikut adalah rumus pendekatan untuk tekanan atmosfer.
BAB
III
METODE
PERCOBAAN
A. Rancangan Percobaan
B. Alat dan Bahan
Alat :
1.
Dasar statif 2 buah
2.
Batang statif pendek 1 buah
3.
Batang statif panjang 2 buah
4.
Balok pendukung 1 buah
5.
Selang plastik lunak 1 buah
6.
Pengukur tekanan air 1 buah
7.
Pemegang U manometer 2 buah
8.
Silinder ukur 1 buah
9.
Pipa plastik 2 buah
10. Speet/jarum
suntik 1 buah
Bahan:
1.
Air
C. Variabel
Variabel
manipulasi : kedalaman
(3cm, 6cm, 9cm), posisi ujung selang
Variabel
kontrol : volume air
dimasukan, alat yang digunakan
Variabel
respon : perubahan
ketinggian pada U manomateter
D. Cara Kerja
1.
Merakit peralatan sesuai dengan gambar
2.
Memasukan air ke dalam selang berbentuk
U dengan menggunakan speet atau jarum suntik
3.
Mengatur selang dan pengukuran tekanan
air ke atas ke bawah dan ke samping sesuai dengan gambar
4.
Mengukur perbedaan permukaan air (h)
dalam U-manometer, h dapat menunjukan besarnya tekanan hidrostatik
5.
Mengulangi langkah 2 dan 3 dengan
kedalaman 6 cm kemudian 9 cm (mlengkapi tabel)
6.
Mengubah selang dan pengukuran tekanan
seperti pada gambaar
E.
Alat dan Bahan
|
·
Dirakit
seperti gambar
|
Selang berbentuk U pada U manometer 1
|
·
dimasukan
air dengan speet hinga ketinggian sama
|
Selang di U manometer 2
|
·
Diatur selang dan pengukuran tekanan air ke arah bawah, atas dan samping
|
·
Diukur
perbedaan permukaan air h
·
Mengulangi
percobaan 2 dan 3 dengan ketinggian yang berbeda
|
U manometer 1
|
Hasil
|
BAB
IV
DATA,
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1.
Data
Adapun data hasil percobaan Tekanan
Hidrostatik yaitu sebagai berikut :
Tabel
4.1 Hasil perhitungan tekanan hidrostatik
No.
|
Posisi
ujung selang
|
h=
perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman
|
||
(9+
0,1 cm)
|
(6+0,1
cm)
|
(3+0,1 cm)
|
||
1.
|
Ke
atas
|
5,5
|
3,5
|
2,0
|
2.
|
Ke
bawah
|
6,0
|
4,0
|
3,0
|
3.
|
Ke
samping
|
7,0
|
5,0
|
3,0
|
2.
Analisis
Kami melakukan percobaan mengenai tekanan
Hidrostatik. Pada percobaan kami memanipulasi pertama yaitu posisi pada selang
yaitu kearah atas, ke bawah dank e arah samping. Manipulasi ke dua yaitu
kedalaman yaitu saat 3 cm, 6 cm dan 9 cm.
Dari data yang kami peroleh pada posisi selang ke
atas dengan kedalaman 3 cm di dapatkan hasil perbedaan tinggi permukaan air yaitu
2,0 cm. pada kedalaman 6 cm di dapatkan hasil perbedaan muka air yaitu 3,5 cm
dan pada ke dalaman 9 cm di dapatkan perbedaan permukaan air yaitu 5,5 cm.
Dari data di di peroleh hasil pada selang posisi
ke bawah yaitu dengan ke dalaman 3 cm di dapatkan hasil 3,0 cm. sedangkan pada
ke dalaman 6 cm di dapatkan hasil perbedaan permukaan air yaitu 4,0 cm. dan
pada ke dalaman 9 cm di dapatkan hasil perbedaan permukaan air yaitu 6,0 cm.
Dari data di peroleh hasil pada selang dengan
posisi ke samping dengan ke dalaman 3 cm di dapatkan hasil perbedaan tinggi permukaan
3,0 cm. pada ke dalaman 6 cm di dapatkan hasil perbedaan tinggi permukaan yaitu
5,0 cm. pada ke dalaman ke 9 cm di dapatkan hasil perbedaan ketinggian
permukaan yaitu 7,0 cm.
Saat arah selang ke atas dari kedalaman 3 cm, 6
cm dan 9 cm memiliki perbedaan hasil ketinggian permukaan. Di mana semakin
dalam yaitu 9 cm nilai perbedaan ketinggian permukaan semakin besar yaitu 5,5
cm. saat arah selang ke bawah dari ke dalaman 3 cm, 6 cm dan 9 cm memiliki
perbedaan hasil ketinggian perbedaan ketinggian permukaan. Di mana semakin
dalam yaitu 9 cm nilai perbedaan ketinggian permukaan semakin besar yaitu 6,0
cm. saat arah selang ke samping dari ke dalaman 3 cm, 6 cm dan 9 cm memiliki
perbedaan hasil ketinggian perbedaan ketinggian permukaan. Di mana semakin dalam
yaitu 9 cm nilai perbedaan ketinggian permukaan semakin besar yaitu 7,0 cm.
Dari posisi selang ke atas, ke bawah dan ke sampinng
dengan ke dalaman yang sama yaitu 3 cm,6 cm dan 9 cm memiliki hasil perbedaan
ketinggian permukaan yang berbeda-beda. Saat kedalaman 3 cm posisi selang ke
atas mempunyai nilai 2,0 cm saat possisi selang ke bawa mempunyai nilai
pernedaan ketinggian permukaan yaitu 3,0 cm dan posisi selang ke samping
mempunyai nilai perbedaan ketinggian permukaan yaitu 3,0 cm. Saat kedalaman 6
cm posisi selang ke atas mempunyai nilai 3,5 cm saat possisi selang ke bawa
mempunyai nilai pernedaan ketinggian permukaan yaitu 4,0 cm dan posisi selang
ke samping mempunyai nilai perbedaan ketinggian permukaan yaitu 5,0 cm. Saat
kedalaman 9 cm posisi selang ke atas mempunyai nilai 5,5 cm saat possisi selang
ke bawa mempunyai nilai pernedaan ketinggian permukaan yaitu 6,0 cm dan posisi
selang ke samping mempunyai nilai perbedaan ketinggian permukaan yaitu 7,0 cm.
3.
Pembahasan
Tekanan hidrostatik disebabkan oleh zat cair itu sendiri, dimana didalam zat cair yang diam tidak terjadi tegangan geser dan
tekanan pada suatu titik didalam zat cair adalah sama besar kesegala arah.
Tekanan hidrostatik dipengaruhi oleh massa jenis, grafitasi, dan kedalaman.
Dari data yang kami peroleh pada posisi selang ke
atas dengan kedalaman 3 cm di dapatkan hasil perbedaan tinggi permukaan air
yaitu 2,0 cm dan di peroleh tekanan sebesar 200 N/m2. Pada kedalaman 6 cm di
dapatkan hasil perbedaan muka air yaitu 3,5 cm
dan tekanan sebesar 350 N/m2 dan pada ke dalaman 9 cm di dapatkan perbedaan
permukaan air yaitu 5,5 cm di dapatkan tekanan sebesar 550 N/m2.
Pada selang
posisi ke bawah yaitu dengan ke dalaman 3 cm di dapatkan hasil 3,0 cm dengan
tekanan 300 N/m2. Sedangkan pada ke
dalaman 6 cm di dapatkan hasil perbedaan permukaan air yaitu 4,0 cm dengan
tekanan 400 N/m2. dan pada ke dalaman 9 cm di dapatkan hasil perbedaan
permukaan air yaitu 6,0 cm dengan tekanan 600 N/m2. Pada selang dengan posisi
ke samping dengan ke dalaman 3 cm di dapatkan hasil perbedaan tinggi permukaan
3,0 cm dengan tekanan 300 N. pada ke dalaman 6 cm di dapatkan hasil perbedaan
tinggi permukaan yaitu 5,0 cm dengan tekanan 500 N. pada ke dalaman ke 9 cm di
dapatkan hasil perbedaan ketinggian permukaan yaitu 7,0 cm dengan tekananan 700
N/m2.
Hal
tersebut tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa pada suatu kedalaman tertentu, tekanan zat cair
yang dihasilkan sama besar ke segala arah. Posisi selang yang berbeda-beda
tidak mempengaruhi tekanan zat cair yang dihasilkan, apabila kedalaman yang
dihasilkan sama, zat cair akan menghasilkan tekanan yang sama ke segala arah.
Namun untuk hasil tekanan yang dihasilkan
sudah sesuai teori yaitu apabila semakin dalam kedalamannya maka tekanan yang
dihasilkan akan semakin besar. Saat arah selang ke atas dari kedalaman 3 cm, 6 cm dan 9 cm
memiliki perbedaan hasil ketinggian permukaan. Di mana semakin dalam yaitu 9 cm
nilai perbedaan ketinggian permukaan semakin besar yaitu 5,5 cm dan tekanan
yaitu 550 N/m2. Saat arah selang ke bawah dari ke dalaman 3 cm,
6 cm dan 9 cm memiliki perbedaan hasil ketinggian perbedaan ketinggian
permukaan. Di mana semakin dalam yaitu 9 cm nilai perbedaan ketinggian
permukaan semakin besar yaitu 6,0 cm dan tekanan yang di hasilkan yaitu 600
N/m2. Saat arah
selang ke samping dari ke dalaman 3 cm, 6 cm dan 9 cm memiliki perbedaan hasil
ketinggian perbedaan ketinggian permukaan. Di mana semakin dalam yaitu 9 cm
nilai perbedaan ketinggian permukaan semakin besar yaitu 7,0 cm tekanan yang di
hasilkan yaitu 700 N/m2.
Arah selang ke atas, ke bawah dank e samping
tidak mempengaruhi tekanan yang akan di hasilkan. Tekanan zat cair di pengaruhi
ke dalaman sehingga meskipun hasil berbeda-beda tidak mempengaruhi tekanannya.
BAB V
DISKUSI
1.
Rem hidrolik dan lift hidrolik merupakan
alat yang menggunakan Hukum Pascal. Jelaskan!
2.
Sebuah tabung kimia berisi air setinggi
8 cm, kemudian minyak 2 cm (ρ minyak = 0,80 g/cm3). Hitung tekanan
yang dialami dasar tabung oleh fluida di atasnya!
Jawaban:
1.
Rem hidrolik dan lift hidrolik
merupakan alat yang menggunakan Hukum Pascal. Pada kasus lift hidrolik, sebuah gaya
kecil dapat digunakan untuk memberikan gaya besar dengan membuat luas satu
piston (keluaran) lebih besar dari luas piston yang lainnya (masukan).
Pkeluar
= Pmasuk
dimana besaran-besaran masukan
dinyatakan dengan indeks “masuk” dan keluaran dengan “keluar”. Dengan demikian
=
atau,
akhirnya
=
Gambar 1. Rem hidrolik
Sumber: www.otomotif.web.id
Gambar 2. Lift hidrolik
Sumber: ainifisika.blogspot.com
2.
Diketahui : hair =
8 cm = 0,08 m
hminyak = 2 cm = 0,02 m
ρair = 1 gr/cm3
ρminyak = 0,80 g/cm3
Ditanya : P = …?
Jawab : P = ρair
. g . hair + ρminyak
. g . hminyak
= 103 . 9,8 . 0,08 + 0,80 . 103
. 9,8 . 0,02
= 0,784 . 103 + 0,1568 . 103
= 0,9408 . 103 N/m2
Jadi, tekanan yang dialami dasar
tabung oleh fluida di atasnya adalah sebesar 0,9408 . 103 N/m2.
BAB
VI
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dapat di
simpulkan praktikum, pada suatu ke dalaman tertentu tekanan zat cair yang di
hasilkan akan sama besar ke segala arah. Apabila semakin dalam maka tekanan
yang di hasilkan akan semakin besar. Posisi selang yang berbeda-beda tidak
mempengaruhi tekanan zat cair yang di hasilkan. Meskipun hasil tekanan yang di
hasilkan anatra posisi selang satu dengan yang lainya berbeda-beda
B.
Saran
Adapun saran
yaitu saat praktikum harus teliti pada saat memasukan selang ke dalam air,
harus benar-benar berhati-hati. Kedalaman harus optimal pada titik-titik yang
di tentukan sehingga data yang di hasilkna tepat dan benar sesuai dengan teori
yang ada.
Lampiran
Arah
selang ke bawah dengan h = 6cm
|
Perubahan
ketinggian 7 – 1,5 = 5,5 cm
|
Arah
selang kebawah dengan h = 9 cm
|
Arah
selang ke bawah dengan h = 3 cm
|
Perubahan
ketinggian dari 8- 2= 6 cm
|
Perubahan
ketinggian dari 7-3 = 4 cm
|
Perubahan
ketinggian dari 6 – 3,5 = 2,5 cm
|
Rancangan
percobaan
|
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
1.
Posisi selang ke atas
(kedalaman 3 cm)
P = ρ x g x h
=
1000 x 10 x0,02
=
200 N/m2
(kedalaman 6 cm)
P = ρ x g x h
=
1000 x 10 x0,035
=
350 N/m2
(kedalaman 9 cm)
P = ρ x g x h
=
1000 x 10 x0,055
=
550 N/m2
2.
Posisi selang ke bawah
(kedalaman 3 cm)
P = ρ x g x h
=
1000 x 10 x0,03
=
300 N/m2
(kedalaman 6 cm)
P = ρ x g x h
=
1000 x 10 x0,04
=
400 N/m2
(kedalaman 9 cm)
P = ρ x g x h
=
1000 x 10 x0,06
=
600 N/m2
3.
Posisi selang ke samping
(kedalaman
3 cm)
P = ρ x g x h
=
1000 x 10 x0,03
=
300 N/m2
(kedalaman
6 cm)
P = ρ x g x h
=
1000 x 10 x0,05
=
500 N/m2
(kedalaman
9 cm)
P = ρ x g x h
=
1000 x 10 x0,047
=
700 N/m2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar