LAPORAN
PRAKTIKUM LARUTAN
“Pengaruh Suhu Terhadap Proses Difusi”
Nama
Kelompok :
1.
Siti
Ropita (13030654004)
2.
Ariska
Yuniar R (13030654015)
3.
Febrian
Deiza I.H (13030654019)
4.
May
Puspitasari (13030654032)
PENDIDIKAN
IPA 2013 A
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari – hari sering kali kita
berhadapan dengan peristiwa difusi, baik kita sadari maupun tidak sadari.
Contohnya pada saat kita menyeduh teh. Dalam kemasan kantong warna dari teh
tersebut akan menyebar. Hal ini disebabkan oleh konsentrasi teh dalam gelas
lebih kecil dibandingkan konsentrasi teh yang ada di kantong teh tersebut.
Peristiwa tersebut sering kita sebut sebagai difusi.
Kecepatan difusi ditentukan oleh
jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik dan jumlah celah pada membran
sel. Difusi terjadi atas respon terhadap perbedaan konsentrasi. Konsentrasi
adalah sejumlah zat atau partikel per unit volum. Suatu perbedaan terjadi,
apabila terjadi perbedaan konsentrasi dari suatu keadaanke keadaan yang lain.
selain perbedaan konsentrasi perbedaan sifat juga dapat menyebabkan difusi.
Percobaan ini dilakukan dengan latar
belakang adanya berbagai peristiwa yang berkenaan dengan difusi dalam tubuh
makhluk hidup. Melalui kegiatan ini, kita dapat lebih memahami pengaruh suhu
terhapa proses difusi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang , maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
mengetahui proses difusi?
2. Bagaimana
mengetahui pengaruh suhu terhadap proses difusi?
3. Bagaimana
mengetahui waktu yang dibutuhkan selama proses difusi?
4. Bagaimana
mengetahui arah gerak selama proses difusi?
C. Tujuan
Adapun
tujuan dari praktikum ini antara lain :
1. Untuk
mengetahui proses difusi
2. Untuk
mengetahui pengaruh suhu terhadap proses difusi
3. Untuk
mengetahui waktu yang dibutuhkan selama proses difusi
4. Untuk
mengetahui arah gerak selama proses difusi
D. Hipotesis
Dugaan sementara dalam praktikum yang akan kita lakukan :
“Semakin tinggi suhu makan semakin
cepat proses difusi”
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A. Difusi
Difusi adalah peristiwa
mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke
bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua
larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh
partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana
perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.
Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh
tawar. Lambat laun cairan menjadi manis.Difusi yang paling sering terjadi
adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari
sebuah lapisan molekul yang diam dari solid atau fluida.
Molekul memiliki tipe energi yang disebut gerak termal (panas atau kalor).
Salah satu hasil gerak termal adalah difusi, pergerakan molekul zat sehingga
tersebar merata didalam ruang yang tersedia. Setiap molekul bergerak secara
acak, namun difusi suatu molekul dapat memiliki arah tertentu (Campbell, 2008).
B. MACAM-MACAM DIFUSI
Proses difusi yang kita ketahui terbagi ke dalam 3 jenis yaitu difusi pada
material cair, difusi pada material padat, dan difusi pada material gas.
1. Difusi
cair
Dikatakan difusi cair jika terjadi perpindahan molekul cairan dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Contohnya yaitu ketika kita merendam
kedelai dalam air saat pembuatan tempe. Selama perendaman akan terjadi difusi
air dari lingkungan luar (yang kadar airnya tinggi) ke dalam kedelai (yang
kadar airnya rendah).
2. Difusi
padat
Dikatakan difusi padat jika terjadi perpindahan molekul padatan dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Contohnya yaitu ketika kita melakukan
perendaman buah dengan larutan gula dalam pembuatan manisan buah. Selama
perendaman selain terjadi difusi air dari lingkungan luar ke dalam buah juga
terjadi difusi molekul gula (molekul padatan) ke dalam buah dan ini berarti
difusi padatan juga terjadi dalam pembuatan manisan buah ini. Selama ini
batasan antara kapan terjadinya difusi air dengan difusi padatan masih belum
jelas karena prosesnya sering terjadi bersamaan dan susah untuk dibedakan.
3. Difusi
gas
Dikatakan difusi gas jika terjadi perpindahan molekul gas dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah. Contohnya yaitu difusi O2 pada pengemas plastik.
Semakin banyak jumlah oksigen dan uap air yang dapat masuk ke dalam plastik pengemas
berarti kualitas plastik pengemasnya semakin buruk. Disini, difusi oksigen
merupakan difusi gas dan difusi uap air merupakan difusi cair. (Mehrer, 2007)
Makin besar perbedan konsentrasi anatara dua daerah, maka makin tajam pula
gradasi konsentrasinya sehingga makin lambat pula kecepatan difusinya. Apabila partikel suatu zat dapat bergerak bebas tanpa terhambat oleh gaya
tarik, maka dalam jangka waktu tertentu partikel-partikel itu akan tersebar
merata dalam ruang yang ada. Sampai distribusi merata seperti itu terjadi, akan
terdapat lebih banyak partikel yang bergerak dari daerah tempat partikel itu
lebih pekat ke daerah yang partikelnya kurang pekat, lalu terjadi yang
sebaliknya, dan secara menyeluruh gerakan partikel ke arah tertentu disebut
difusi. Makin besar perbedaan konsentrasi antara dua daerah, yaitu makin tajam
gradasi konsentrasinya, makin besar kecepatan difusinya (diana, 2013).
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KECEPATAN DIFUSI
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
1.
Ukuran partikel, Semakin kecil ukuran partikel,
semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin
tinggi.
2.
Ketebalan membran. Semakin tebal membran,
semakin lambat kecepatan difusi.
3.
Luas suatu area. Semakin besar luas area,
semakin cepat kecepatan difusinya.
4.
Jarak. Semakin besar jarak antara dua
konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
5.
Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi
untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya
(Adrimarsya, 2012).
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Waktu
dan Tempat
Praktikum
pengaruh suhu terhadap proses difusi dilaksanakan pada tanggal 20 April 2015
pukul 07.00 WIB dilaboratorium pendidikan IPA prodi pendidikan IPA ,Fakultas
Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam universitasitas Negeri Surabaya.
B.
Alat
dan Bahan
1. Heater
1 buah
2. Gelas
kimia 2 buah
3. Termometer 1 buah
4. Es
btau berwarna secukupnya
5. Aquades secukupnya
C.
Variabel
1. Variabel
kontrol : volume aquades,massa es
batu Definisi operasional : volume
aquades sevabyak 20 ml,
massa es sebesar
2. Variabel
manipulasi : suhu aquades
Definisi Operasional : suhu aquades yang digunakan 700
C,800C suhu
dan 900C
3. Variabel
Respon : waktu dan arah gerak
Definisi
Operasional : waktu yang dibutuhkan
proses
difusi
dan arah gerak
D.
Langkah
Kerja
1. Panaskan
20 ml aguades hingga mencapai suhu yang telah ditetapkan
2. Siapkan
2 gelas kimia, 1 gelas kimia untuk aquades panas dan 1 gelas kimia untuk es
berwarna yang sudah ditimbang
3. Masukkan
es berwarna kedalam gelas kimia yang berisi aquades panas
4. Hitung
waktu yang dibutuhkan untuk proses
difusi dan amati arah gerak
5. Diulangi
sebanayak 3 kali setiap suhu yang berbeda
E. Alur Kerja
![]() |
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A.
DATA
Adapun data yang kami dapatkan dalam praktikum:
No
|
Suhu
aquades (±1) ºC
|
Waktu
(±1) s
|
Arah
gerak
|
1.
|
70
|
50
|
Ke
bawah
|
52
|
Ke
bawah
|
||
55
|
Ke
bawah
|
||
2.
|
80
|
42
|
Ke
bawah
|
45
|
Ke
bawah
|
||
46
|
Ke
bawah
|
||
3.
|
90
|
35
|
Ke
bawah
|
37
|
Ke
bawah
|
||
39
|
Ke
bawah
|
1.1
tabel pengaruh suhu terhadap proses difusi
Keterangan
:
Volume
aquades : 100 ml
Massa
es batu :
4,4 gram
B.
ANALISIS
Dari volume aquades yaitu 100 ml di panaskan sampai
di dapatkan suhu 70ºC,80 ºC dan 90ºC. Setiap
kenaikan suhu air yang di panaskan yaitu 10ºC. Setelah aquades di panaskan hingga suhu
yang telah di tentukan maka aquades di beri es batu berwarna dengan masa es
batu 4,4 gram setelah di beri es batu berwarna maka di hitung kecepatan
waktunya hingga es batu mencair seluruhnya. Waktu yang di butuhkan saat es batu
berwarna sampai mencair seluruhnya pada suhu 70ºC yaitu es batu berwarna pertama
mencair pada suhu 70ºC dengan waktu 50 sekon. Es batu ke dua mencair pada waktu
52 sekon dan es batu ketiga mencair pada waktu 55 sekon.
Dari es batu
pertama dan kedua mempunyai selisih waktu 2 sekon lebih lama untuk mencair
seluruhnya. Pada es batu ketiga dari es batu ke dua mempunyai selisih waktu 3
sekon hingga es batu mencair seluruhnya. Sedangkan aquades yang di panaskan pada
suhu 80ºC dan di berikan es batu berwarna. Es batu pertama mencair sempurna
pada waktu 42 sekon. Pada es batu ke dua es batu berwarna mencair pada waktu 45
sekon dan es batu berwarna ketiga mencair sempurna pada waktu 46 sekon. Selisih
suhu dari es batu pertama dan kedua yaitu 3 sekon. Selisih es batu berwarna ke
dua di bandingkan dengan es batu ke tiga yaitu selisih 1 sekon. Aquades pada
suhu 90ºC yang di berikan es batu berwarna. Es
batu pertama membutuhkan waktu sampai mencair sempurna pada waktu 35
sekon. Pada es batu berwarna ke dua mencair sempurna pada waktu 37 sekon dan
pada es batu ketiga es batu berwarna mencair pada waktu 39 sekon. Selisih es
batu berwarna pertama dengan es batu ke dua yaitu 2 sekon. Selisih es batu ke
dua dank e tiga yaitu 2 sekon.
C.
PEMBAHASAN
Difusi adalah
peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Pada percobaan yang kami lakukan
yaitu es batu berwarna akan berpindah atau berdifusi ke air. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan
terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan dimana
perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.
Pada suhu 70 ºC waktu yang di butuhkan es batu
pertama hingga ke tiga mencair yaitu 50,52, dan 55 sekon. Pada suhu 80ºC waktu
yang di butuhkan es batu pertama hingga es batu ketiga mencair sempurna yaitu
42,45 dan 46 sekon. Pada suhu 90ºC waktu yang di butuhkan hingga es batu mencair
seluruhnya yaitu 35,37 dan 39 sekon. Jika di rata-rata es batu pertama hingga
es batu ketiga pada suhu 70ºC waktu yang di butuhkan untuk melelehkan es batu
yaitu 52 sekon. Sedangkan pada suhu 80ºC waktu rata-rata yang di butuhkan untuk
melelehkan es batu berwarna hingga mencair sempurna yaitu 44 sekon. Dan pada
suhu 90ºC rata-rata waktu yang di butuhkan hingga es batu meleleh seluruhnya
yaitu 37 sekon. Di lihat dari rata-rata waktu pada suhu 90ºC es batu akan lebih
cepat meleleh di karenakan suhu merupakan salah satu dari factor difusi dimana semakin
tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat.
Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya. Sehingga semakin tinggi suhu
maka es batu yang berwarna akan semakin cepat mencair.
Pada suhu 70ºC arah aliran es batu berwarna yang
mencair kearah bawah. Pada es batu pertama hingga es batu ke tiga arah aliran
air menuju ke arah bawah. Pada suhu 80ºC es batu pertama hingga es batu ketiga
mencair sempurna dengan arah aliran ke bawah. Pada suhu 90ºC es batu berwarna
pertama hingga ke tiga mengalaimi pencairan dan arah aliran warnanya ke bawah. Arah aliran difusi ke bawah karena
difusi merupakan perpindahan molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah. Karena itu es batu berwarna yang mempunyai konsentrasi tinggi akan
mengarah ke konsentrasi rendah (aquades yang bersuhu tinggi) sehingga arah
alirannya ke bawah di sebabkan es batu berwarna mengapung di atas.
BAB
V
KESIMPULAN
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan prkatikum pengaruh suhu terhadap proses
difusi maka dapat diambil kesimpulan bahwa , suhu berpengaruh pada proses
difusi karena semakin tinggi suhu maka partikel mendapatkan energi
untuk bergerak dengan lebih cepat. Sehingga
semakin cepat pula kecepatan difusinya. Sehingga semakin tinggi suhu aquades maka es batu
berwarna mencair dengan kecepatan tinggi dengan arah gerak kebawah. Arah
aliran difusi ke bawah dikarenakan ,
difusi merupakan perpindahan molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah. Karena itu es batu berwarna yang mempunyai konsentrasi tinggi akan
mengarah ke konsentrasi rendah (aquades yang bersuhu tinggi) sehingga arah
alirannya ke bawah di sebabkan es batu berwarna mengapung di atas. Sehingga praktikum yang telah kami lakukan telah sesuai
dengan dasar teori yang ada dimana semakin
tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat.
Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya (Adrimarsya, 2012). Sehingga ptaktikum
yang telah kami lakukan cukup berhasil.
DAFTAR
PUSTAKA
Adrimarsya. 2012. Difusi Dan Osmosis. http://Adrimarsya.wordpress.com/2012/12/05/difusi-dan-osmosis/.
Diakses pada tanggal 23 April 2015 pukul 19.25 WIB.
Campbell, Reece, Urry, Cain, Wasserman, Minorsky, Jackson. 2008. Biologi
Edisi Kedelapan Jilid 1. Erlangga : Jakarta.
Diana. 2013. Osmosis, Difusi Dan Imbibisi. http://dianafatihatul.blogspot.com/2013/ 02/osmosis-difusi-dan-imbibisi.html.
Diakses pada tanggal 23 April 2015 pukul 19:35 WIB.
Resdiana, Nanda. 2015. Difusi dan Osmosis. Journal (online) http://www.academia
.edu/9480723/DIFUSI_DAN_OSMOSIS. Diakses tanggal 26 Maret 2015
Makasih ya, postingnya manfaat
BalasHapus