Selasa, 22 Desember 2015

laporan Praktikum Pengaruh Suhu Terhadap Proses Difusi



LAPORAN PRAKTIKUM LARUTAN
“Pengaruh Suhu Terhadap Proses Difusi”

Nama Kelompok :

1.      Siti Ropita                        (13030654004)
2.      Ariska Yuniar R             (13030654015)
3.      Febrian Deiza I.H            (13030654019)
4.      May Puspitasari              (13030654032)





PENDIDIKAN IPA 2013 A
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari – hari sering kali kita berhadapan dengan peristiwa difusi, baik kita sadari maupun tidak sadari. Contohnya pada saat kita menyeduh teh. Dalam kemasan kantong warna dari teh tersebut akan menyebar. Hal ini disebabkan oleh konsentrasi teh dalam gelas lebih kecil dibandingkan konsentrasi teh yang ada di kantong teh tersebut. Peristiwa tersebut sering kita sebut sebagai difusi.
            Kecepatan difusi ditentukan oleh jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik dan jumlah celah pada membran sel. Difusi terjadi atas respon terhadap perbedaan konsentrasi. Konsentrasi adalah sejumlah zat atau partikel per unit volum. Suatu perbedaan terjadi, apabila terjadi perbedaan konsentrasi dari suatu keadaanke keadaan yang lain. selain perbedaan konsentrasi perbedaan sifat juga dapat menyebabkan difusi.
            Percobaan ini dilakukan dengan latar belakang adanya berbagai peristiwa yang berkenaan dengan difusi dalam tubuh makhluk hidup. Melalui kegiatan ini, kita dapat lebih memahami pengaruh suhu terhapa proses difusi.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang , maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana  mengetahui proses difusi?
2.    Bagaimana mengetahui pengaruh suhu terhadap proses difusi?
3.    Bagaimana mengetahui waktu yang dibutuhkan selama proses difusi?
4.    Bagaimana mengetahui arah gerak selama proses difusi?



C.    Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini antara lain :
1.    Untuk mengetahui proses difusi
2.    Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap proses difusi
3.    Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan selama proses difusi
4.    Untuk mengetahui arah gerak selama proses difusi

D.    Hipotesis
Dugaan sementara dalam praktikum yang akan kita lakukan :
Semakin tinggi suhu makan semakin cepat  proses difusi

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Difusi
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan molekul yang diam dari solid atau fluida.
Molekul memiliki tipe energi yang disebut gerak termal (panas atau kalor). Salah satu hasil gerak termal adalah difusi, pergerakan molekul zat sehingga tersebar merata didalam ruang yang tersedia. Setiap molekul bergerak secara acak, namun difusi suatu molekul dapat memiliki arah tertentu (Campbell, 2008).

B. MACAM-MACAM DIFUSI
Proses difusi yang kita ketahui terbagi ke dalam 3 jenis yaitu difusi pada material cair, difusi pada material padat, dan difusi pada material gas.
1. Difusi cair
Dikatakan difusi cair jika terjadi perpindahan molekul cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Contohnya yaitu ketika kita merendam kedelai dalam air saat pembuatan tempe. Selama perendaman akan terjadi difusi air dari lingkungan luar (yang kadar airnya tinggi) ke dalam kedelai (yang kadar airnya rendah).
2.  Difusi padat
Dikatakan difusi padat jika terjadi perpindahan molekul padatan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Contohnya yaitu ketika kita melakukan perendaman buah dengan larutan gula dalam pembuatan manisan buah. Selama perendaman selain terjadi difusi air dari lingkungan luar ke dalam buah juga terjadi difusi molekul gula (molekul padatan) ke dalam buah dan ini berarti difusi padatan juga terjadi dalam pembuatan manisan buah ini. Selama ini batasan antara kapan terjadinya difusi air dengan difusi padatan masih belum jelas karena prosesnya sering terjadi bersamaan dan susah untuk dibedakan.
3. Difusi gas
Dikatakan difusi gas jika terjadi perpindahan molekul gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Contohnya yaitu difusi O2 pada pengemas plastik. Semakin banyak jumlah oksigen dan uap air yang dapat masuk ke dalam plastik pengemas berarti kualitas plastik pengemasnya semakin buruk. Disini, difusi oksigen merupakan difusi gas dan difusi uap air merupakan difusi cair. (Mehrer, 2007)

Makin besar perbedan konsentrasi anatara dua daerah, maka makin tajam pula gradasi konsentrasinya sehingga makin lambat pula kecepatan difusinya. Apabila partikel suatu zat dapat bergerak bebas tanpa terhambat oleh gaya tarik, maka dalam jangka waktu tertentu partikel-partikel itu akan tersebar merata dalam ruang yang ada. Sampai distribusi merata seperti itu terjadi, akan terdapat lebih banyak partikel yang bergerak dari daerah tempat partikel itu lebih pekat ke daerah yang partikelnya kurang pekat, lalu terjadi yang sebaliknya, dan secara menyeluruh gerakan partikel ke arah tertentu disebut difusi. Makin besar perbedaan konsentrasi antara dua daerah, yaitu makin tajam gradasi konsentrasinya, makin besar kecepatan difusinya (diana, 2013).

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN DIFUSI
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
1.      Ukuran partikel, Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.
2.       Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
3.       Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
4.      Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
5.      Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya (Adrimarsya, 2012).

BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Waktu dan Tempat
Praktikum pengaruh suhu terhadap proses difusi dilaksanakan pada tanggal 20 April 2015 pukul 07.00 WIB dilaboratorium pendidikan IPA prodi pendidikan IPA ,Fakultas Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam universitasitas Negeri Surabaya.

B.     Alat dan Bahan
1.      Heater                     1 buah
2.      Gelas kimia             2 buah
3.      Termometer            1 buah
4.      Es btau berwarna    secukupnya
5.      Aquades                 secukupnya

C.    Variabel
1.      Variabel kontrol         : volume aquades,massa es batu  Definisi operasional            : volume aquades sevabyak 20 ml,
massa es sebesar
2.      Variabel manipulasi   : suhu aquades
Definisi Operasional  : suhu aquades yang digunakan 700
C,800C suhu dan 900C
3.      Variabel Respon         : waktu dan arah gerak
Definisi Operasional  : waktu yang dibutuhkan proses
difusi dan arah gerak


D.    Langkah Kerja
1.      Panaskan 20 ml aguades hingga mencapai suhu yang telah ditetapkan
2.      Siapkan 2 gelas kimia, 1 gelas kimia untuk aquades panas dan 1 gelas kimia untuk es berwarna yang sudah ditimbang
3.      Masukkan es berwarna kedalam gelas kimia yang berisi aquades panas
4.      Hitung waktu yang dibutuhkan untuk proses  difusi dan amati arah gerak
5.      Diulangi sebanayak 3 kali setiap suhu yang berbeda

    E. Alur Kerja



 












BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A.    DATA
Adapun data yang kami dapatkan dalam praktikum:

No
Suhu aquades (±1) ºC
Waktu (±1) s
Arah gerak
1.                    
70
50
Ke bawah
52
Ke bawah
55
Ke bawah
2.                    
80
42
Ke bawah
45
Ke bawah
46
Ke bawah
3.                    
90
35
Ke bawah
37
Ke bawah
39
Ke bawah
1.1 tabel pengaruh suhu terhadap proses difusi
Keterangan :
Volume aquades         : 100 ml
Massa es batu             : 4,4 gram

B.     ANALISIS

Dari volume aquades yaitu 100 ml di panaskan sampai di dapatkan suhu 70ºC,80 ºC dan 90ºC. Setiap kenaikan suhu air yang di panaskan yaitu 10ºC. Setelah aquades di panaskan hingga suhu yang telah di tentukan maka aquades di beri es batu berwarna dengan masa es batu 4,4 gram setelah di beri es batu berwarna maka di hitung kecepatan waktunya hingga es batu mencair seluruhnya. Waktu yang di butuhkan saat es batu berwarna sampai mencair seluruhnya pada suhu 70ºC yaitu es batu berwarna pertama mencair pada suhu 70ºC dengan waktu 50 sekon. Es batu ke dua mencair pada waktu 52 sekon dan es batu ketiga mencair pada waktu 55 sekon.
 Dari es batu pertama dan kedua mempunyai selisih waktu 2 sekon lebih lama untuk mencair seluruhnya. Pada es batu ketiga dari es batu ke dua mempunyai selisih waktu 3 sekon hingga es batu mencair seluruhnya. Sedangkan aquades yang di panaskan pada suhu 80ºC dan di berikan es batu berwarna. Es batu pertama mencair sempurna pada waktu 42 sekon. Pada es batu ke dua es batu berwarna mencair pada waktu 45 sekon dan es batu berwarna ketiga mencair sempurna pada waktu 46 sekon. Selisih suhu dari es batu pertama dan kedua yaitu 3 sekon. Selisih es batu berwarna ke dua di bandingkan dengan es batu ke tiga yaitu selisih 1 sekon. Aquades pada suhu 90ºC yang di berikan es batu berwarna. Es  batu pertama membutuhkan waktu sampai mencair sempurna pada waktu 35 sekon. Pada es batu berwarna ke dua mencair sempurna pada waktu 37 sekon dan pada es batu ketiga es batu berwarna mencair pada waktu 39 sekon. Selisih es batu berwarna pertama dengan es batu ke dua yaitu 2 sekon. Selisih es batu ke dua dank e tiga yaitu 2 sekon.

C.    PEMBAHASAN

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Pada percobaan yang kami lakukan yaitu es batu berwarna akan berpindah atau berdifusi ke air. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.
Pada suhu 70 ºC waktu yang di butuhkan es batu pertama hingga ke tiga mencair yaitu 50,52, dan 55 sekon. Pada suhu 80ºC waktu yang di butuhkan es batu pertama hingga es batu ketiga mencair sempurna yaitu 42,45 dan 46 sekon. Pada suhu 90ºC waktu yang di butuhkan hingga es batu mencair seluruhnya yaitu 35,37 dan 39 sekon. Jika di rata-rata es batu pertama hingga es batu ketiga pada suhu 70ºC waktu yang di butuhkan untuk melelehkan es batu yaitu 52 sekon. Sedangkan pada suhu 80ºC waktu rata-rata yang di butuhkan untuk melelehkan es batu berwarna hingga mencair sempurna yaitu 44 sekon. Dan pada suhu 90ºC rata-rata waktu yang di butuhkan hingga es batu meleleh seluruhnya yaitu 37 sekon. Di lihat dari rata-rata waktu pada suhu 90ºC es batu akan lebih cepat meleleh di karenakan suhu merupakan salah satu dari factor difusi dimana semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya. Sehingga semakin tinggi suhu maka es batu yang berwarna akan semakin cepat mencair.
Pada suhu 70ºC arah aliran es batu berwarna yang mencair kearah bawah. Pada es batu pertama hingga es batu ke tiga arah aliran air menuju ke arah bawah. Pada suhu 80ºC es batu pertama hingga es batu ketiga mencair sempurna dengan arah aliran ke bawah. Pada suhu 90ºC es batu berwarna pertama hingga ke tiga mengalaimi pencairan dan arah aliran warnanya ke bawah. Arah aliran difusi ke bawah karena difusi merupakan perpindahan molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Karena itu es batu berwarna yang mempunyai konsentrasi tinggi akan mengarah ke konsentrasi rendah (aquades yang bersuhu tinggi) sehingga arah alirannya ke bawah di sebabkan es batu berwarna mengapung di atas.






BAB V
KESIMPULAN

A.    KESIMPULAN
Berdasarkan prkatikum pengaruh suhu terhadap proses difusi maka dapat diambil kesimpulan bahwa , suhu berpengaruh pada proses difusi karena semakin tinggi suhu maka partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Sehingga semakin cepat pula kecepatan difusinya. Sehingga semakin tinggi suhu aquades maka es batu berwarna mencair dengan kecepatan tinggi dengan arah gerak kebawah. Arah aliran difusi ke bawah dikarenakan , difusi merupakan perpindahan molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Karena itu es batu berwarna yang mempunyai konsentrasi tinggi akan mengarah ke konsentrasi rendah (aquades yang bersuhu tinggi) sehingga arah alirannya ke bawah di sebabkan es batu berwarna mengapung di atas. Sehingga praktikum yang telah kami lakukan telah sesuai dengan dasar teori yang ada dimana  semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya (Adrimarsya, 2012).  Sehingga ptaktikum yang telah kami lakukan cukup berhasil.





DAFTAR PUSTAKA

Adrimarsya. 2012. Difusi Dan Osmosis. http://Adrimarsya.wordpress.com/2012/12/05/difusi-dan-osmosis/. Diakses pada tanggal 23 April 2015 pukul 19.25 WIB.

Campbell, Reece, Urry, Cain, Wasserman, Minorsky, Jackson. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Erlangga : Jakarta.

Diana. 2013. Osmosis, Difusi Dan Imbibisi. http://dianafatihatul.blogspot.com/2013/  02/osmosis-difusi-dan-imbibisi.html. Diakses pada tanggal 23 April 2015 pukul 19:35 WIB.

Resdiana, Nanda. 2015. Difusi dan Osmosis. Journal (online) http://www.academia .edu/9480723/DIFUSI_DAN_OSMOSIS. Diakses tanggal 26 Maret 2015




1 komentar: