LAPORAN PRAKTIKUM GELOMBANG DAN OPTIK
EKSPLORASI SIFAT-SIFAT GELOMBANG PADA
BIDANG
(GO-3)
Disusun oleh :
KELOMPOK 5
PENDIDIKAN IPA 2013 B
1. TRI MULYANINGSIH (13030654045)
2. TITAH FAJAR RIZKI (13030654047)
3. RIZKA YUNI RATNASARI (13030654056)
4. NUR INTAN FITRIANI (13030654059)
S1 PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
DAFTAR ISI
Halaman sampul
Daftar Isi............................................................................................................ i
Abstrak
............................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
C. Tujuan Percobaan ............................................................................... 2
D. Hipotesis ............................................................................................ 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................... 3
BAB III METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan..................................................................................... 8
B. Variabel dan Definisi Operasional........................................................ 8
C. Rancangan Percobaan........................................................................... 8
D. Langkah Percobaan............................................................................... 9
E. Alur Percobaan.................................................................................... 10
BAB IV DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A.
Data Percobaan................................................................................... 13
B.
Analisis Data....................................................................................... 16
C.
Pembahasan......................................................................................... 17
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan......................................................................................... 20
B.
Saran .................................................................................................. 20
Daftar
Pustaka ............................................................................................... 21
Lampiran-lampiran.......................................................................................... 22
ABSTRAK
EKSPLORASI SIFAT-SIFAT GELOMBANG PADA BIDANG
Percobaan “Eksplorasi Sifat-sifat Gelombang
Pada Bidang” dilakukan pada tanggal 5 November 2015 di Laboratorium Pendidikan
IPA UNESA. Percobaan ini bertujuan untuk mendeskripsikan (gambar dan verbal)
sifat-sifatgelombang air (pemantulan, pembiasan,
interferensi, dan difraksi). Metode yang digunakan yaitu pada
percobaan pemantulan digunakan jarak bandul kedinding sebesar 10 cm, 15 cm dan
20 cm, pada percobaan pembiasan digunakan kaca yang tebalnya 2 mm, 3 mm dan 4
mm, pada percobaan interferensi digunakan jarak antar bandul sebesar 5 cm, 10
cm dan 15 cm, pada percobaan difraksi digunakan jarak celah sebesar 3 cm, 6 cm
dan 9 cm, kemudian diamati gelombang yang terbentuk pada setiap percobaan
sifat-sifat gelombang. Dari percobaan tersebut pada percobaan pemantulan
gelombang dihasilkan gelombang yang memantul yang memiliki arah yang berlawanan
dengan arah datangnya gelombang, serta semakin
jauh jarak dinding penghalang maka gelombang pantul yang dihasilkan semakin sedikit dan jaraknya lebar, pada
percobaan pembiasan terlihat adanya pembelokan gelombang yang melewati kaca, semakin
tebal kaca, maka jarak antar gelombang yang dihasilkan lebih kecil, pada
percobaan interferensi gelombang terlihat penggabungan dua gelombang atau
interferensi gelombang, semakin lebar jarak antar dua sumber gelombang, maka
jarak antar inti gelombang yang berinterferensi semakin besar, dan pada
percobaan difraksi ketika gelombang melewati celah maka akan terbentuk
gelombang yang baru, semakin kecil jarak celah maka gelombang yang dihasilkan
juga semakin sedikit dengan ukuran gelombang yang juga sempit mengikuti ukuran
celah. Hal ini sudah sesuai dengan teori.
Kata kunci: Gelombang, pemantulan, pembiasan, interferensi dan difraksi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita
sering menggunakan istilah gelombang misalnya pada gelombang air laut,
gelombang bunyi, gelombang cahaya, dan lain sebagainya. Gelombang merupakan
gejala rambatan dari suatu getaran. Gelombang dapat terjadi apabila sumber
getaran bergeser terus-menerus. Gelombang dibedakan menjadi berbagai macam.
Ditinjau dari mediumnya, gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanik dan
elektromagnetik. Ditinjau dari arah getar dana rah rambatannya, gelombang
dibedakan menjadi gelombang transversal dan longitudinal. Sedangkan ditinjau
dari amplitudonya, gelombang dibedakan menjadi gelombang berjalan dan gelombang
diam. Sama halnya dengan gejala-gejala lainnya, maka gelombang juga memiliki
sifat-sifat yang khas. Sifat-sifat tersebut yaitu dapat dipantulkan (refleksi), dapat
dibiaskan (refraksi), dapat saling berinterferensi (memadukan),
dan mengalami difraksi (pelenturan), dispersi, dan polarisasi.
Untuk membuktikan adanya sifat-sifat
tersebut maka dilakukan percobaan eksplorasi sifat-sifat gelombang pada bidang
dengan menggunakan gelombang air yang merupakan salah satu contoh dari
gelombang mekanik dan alat berupa tangka riak dan senter sebagai sumber
pencahayaan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disusun rumusan masalah
sebagai berikut :
1.
Bagaimanakah pengaruh letak
bandul dengan dinding pantul terhadap sifat gelombang yang dihasilkan
(pemantulan)?
2.
Bagaimanakah pengaruh tinggi
kaca terhadap sifat gelombang yang dihasilkan (pembiasan)?
3.
Bagaimanakah pengaruh jarak
antar bandul terhadap sifat gelombang yang dihasilkan (interferensi)?
4.
Bagaimanakah pengaruh jarak
celah terhadap sifat gelombang yang dihasilkan (difraksi)?
C.
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mendeskripsikan (gambar dan verbal) pengaruh letak bandul dengan
dinding pantul terhadap sifat gelombang yang dihasilkan (pemantulan).
2. Mendeskripsikan (gambar dan verbal) pengaruh tinggi kaca terhadap
sifat gelombang yang dihasilkan (pembiasan).
3. Mendeskripsikan (gambar dan verbal) pengaruh jarak antar bandul
terhadap sifat gelombang yang dihasilkan (interferensi).
4. Mendeskripsikan (gambar dan verbal) pengaruh jarak celah terhadap sifat
gelombang yang dihasilkan (difraksi).
D.
Hipotesis
Hipotesis dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.
Jika gelombang air mengenai dinding maka akan
dipantulkan, tetapi arahnya berlawanan dengan arah gelombang datang, dan
semakin jauh jarak antara bandul dengan dinding penghalang maka gelombang
pantul yang dihasilkan semakin sedikit dan jaraknya lebar.
2.
Bila gelombang melewati 2 medium yang kerapatannya
berbeda maka akan mengalami pembiasan, dan semakin tebal kaca, maka jarak antar
gelombang lebih kecil.
3.
Bila dua gelombang terjadi bersamaan, maka kedua
gelombang mengalami penggabungan atau berinterferensi, semakin lebar jarak
antar bandul (sumber gelombang), maka jarak antar inti gelombang yang
berinterferensi semakin besar.
4.
Bila gelombang melalui penghalang atau celah maka
terbentuk gelombang baru, semakin kecil jarak celah maka gelombang yang
dihasilkan juga semakin sedikit dengan ukuran gelombang yang juga sempit
mengikuti ukuran celah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Gelombang
adalah getaran yang merambat disertai dengan perpindahan
energi tanpa memindahkan medium perantaranya. Dalam perambatannya, gelombang
ternyata menunjukkan perilaku-perilaku khusus yang dikenal sebagai sifat-sifat
gelombang. Sifat-sifat itu antara lain; Pemantulan, pembiasan, perpaduan (interferensi),
pelenturan (difraksi). Berikut ini penjelasan dari masing-masing sifat
gelombang tersebut:
1.
Pemantulan Gelombang (Refleksi)

Gambar 2.1 Pemantulan Gelombang Lurus (Refleksi)
Pemantulan (refleksi) adalah
peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu berkas partikel atau
gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua medium.
Suatu garis atau permukaan dalam medium dua atau tiga dimensi yang dilewati
gelombang disebut muka gelombang. Muka gelombang ini merupakan tempat kedudukan
titik-titik yang mengalami gangguan dengan fase yang sama, biasanya tegak lurus
arah gelombang dan dapat mempunyai bentuk. Untuk mengamati pemantulan gelombang
dapat dilakukan dengan menempatkan balok kaca atau logam pada tangki riak sebagai
penghalang gelombang yang mempunyai muka gelombang lurus. Sinar gelombang
tersebut akan dipantulkan pada saat mengenai dinding penghalang tersebut. Dalam
pemantulan gelombang tersebut berlaku hukum pemantulan gelombang yaitu :
a. Sudut datang gelombang sama dengan
sudut pantul gelombang, dan
b. Gelombang datang, gelombang pantul,
dan garis normal terletak dalam satu bidang datar.
Pada jarak yang sangat jauh dari suatu titik pusat dalam medium yang
seragam, muka gelombang merupakan bagian-bagian kecil dari bola dengan
jari-jari yang sangat besar, sehingga dapat dianggap sebagai bidang datar.
Misalnya, muka gelombang sinar matahari, yang tiba di Bumi merupakan bidang
datar.
![]() |
Gambar 2.2 Pemantulan Gelombang Oleh Bidang
Pada peristiwa pemantulan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2,
berlaku suatu hukum yang berbunyi:
a.
sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terhadap bidang batas pemantul
pada titik jatuh, semuanya berada dalam satu bidang,
b.
sudut datang (θi) sama dengan sudut pantul (θr).
Hukum
tersebut dinamakan “Hukum Pemantulan”.
2.
Pembiasan
Gelombang (Refraksi)
Gambar 2.3 Pembiasan Gelombang (Refraksi)
Untuk mempelajari pembiasan gelombang dapat dilakukan
dengan menempatkan balok kaca/logam pada tangki riak yang seluruhnya berada di
dalam air, sehingga akan membedakan kedalaman permukaan air dalam tangki riak.
Hal ini untuk menggambarkan adanya dua medium rambatan gelombang, permukaan
dalam menggambarkan medium yang rapat dan permukaan air yang dangkal
menggambarkan medium yang kurang rapat. Sinar gelombang yang melewati bidang
batas antara kedalaman air terlihat dibelokkan/dibiaskan di mana front
gelombangnya menjadi lebih rapat. Hal ini menunjukkan adanya perubahan panjang
gelombang, akan tetapi frekuensinya tetap yaitu sama dengan frekuensi sumber
getarnya. Dalam pembiasan gelombang berlaku hukum pembiasan yang menyatakan : “Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan
bilangan tetap”

Secara umum sering dituliskan :

dengan :
i = sudut datang gelombang (derajat atau radian)
r = sudut bias gelombang (derajat atau radian
λ1 = panjang gelombang pada medium 1 (m)
λ2 = panjang gelombang pada medium 2 (m)
v1 = cepat rambat gelombang pada medium 1 (m/s)
v2 = cepat rambat gelombang pada medium 2 (m/s)
n1 = indeks bias medium 1
n2 = indeks bias medium 2
n2.1 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1
3. Interferensi Pada Gelombang
Untuk menunjukkan gejala interferensi gelombang dapat dipergunakan dua sumber getar berbentuk bola atau
sumber getar berupa keping/plat yang diberi dua lubang/celah di mana celah
tersebut dapat dianggap sebagai sumber getaran (gelombang). Untuk mengamati gejala interferensi gelombang agar teramati dengan jelas, maka kedua gelombang yang
berinterferensi tersebut harus merupakan dua gelombang yang koheren. Dua
gelombang disebut koheren apabila kedua gelombang tersebut memiliki frekuensi
dan amplitudo yang sama serta memiliki selisih fase yang tetap/konstan.

Gambar 2.4 Pola Interfrensi Pada Permukaan Air dan Gelombang
Ada dua sifat hasil interferensi
gelombang, yaitu interferensi bersifat
konstruktif dan destruktif. Interferensi bersifat konstruktif artinya saling
memperkuat, yaitu saat kedua gelombang bertemu (berinterferensi) memiliki fase
yang sama. Sedang interferensi bersifat destruktif atau saling melemahkan jika
kedua gelombang bertemu dalam fase yang berlawanan.Gambar diatas menunjukkan
pola interferensi yang ditunjukkan tangki riak, di mana garis tebal/tidak
terputus adalah hasil interferensi yang bersifat konstruktif, sedangkan garis
putusputus menunjukkan interferensi yang bersifat destruktif.
4. Difraksi Gelombang
Untuk menunjukkan adanya difraksi gelombang dapat dilakukan dengan meletakkan penghalang pada tangki
riak dengan penghalang yang mempunyai celah, yang lebar celahnya dapat diatur.
Difraksi gelombang adalah peristiwa pembelokan/penyebaran (lenturan) gelombang
jika gelombang tersebut melalui celah. Gejala difraksi akan semakin tampak
jelas apabila lebar celah semakin sempit. Dengan sifat inilah ruangan dalam
rumah kita menjadi terang pada siang hari dikarenakan ada lubang kecil pada
genting. Serta suara alunan musik dari tape recorder dapat sampai ke ruangan
lain, meskipun kamar tempat tape tersebut pintunya tertutup rapat.

Gambar
2.5 Difraksi pada Gelombang
BAB III
METODE PERCOBAAN
A.
AlatdanBahan
1. Tangki riak 1 buah
2. Power supply 1 buah
3. Kertas manila 1 lembar
4. Selotip 1 buah
5. Air secukupnya
6. Kamera 1 buah
B.
DesainPercobaan


Gambar 3.1 Rancangan Percobaan Eksplorasi Sifat-sifat Gelombang Pada Bidang
C.
Variabel yang
Digunakan
1. Variabel
Manipulasi :
a.
Pemantulan :
jarak benda dengan logam
b.
Pembiasan :
tinggi kaca
c.
Interferensi :
jarak antar bandul
Definisi operasional variabel:
a. Pemantulan : letak bandul ini adalah letak bandul
terhadap
dinding
b. Pembiasan : tinggi kaca yang digunakan untuk
membiaskan
c. Interferensi : jarak antar bandul satu dengan yang
lain
d. Difraksi : jarak celah antara dua
penghalang
2.
Variabel Respon :
gambar gelombang yang dihasilkan
Definisi operasional variabel : Gambar gelombang yang dihasilkan
meliputi gambar pembiasan,
pemantulan, interferensi, dan
difraksi
3.
Variabel Kontrol :
tangki riak dan kertas manila
Definisi operasional variabel :
-
Tangki
riak adalah tangki yang digunakan untukmeletakkan alat-alat lain untuk
mengeksplorasikan sifat-sifat gelombang pada bidang
-
Kertas
manila digunakan untuk mengamati bayangan yang terjadi
D. Langkah
Percobaan
1.
Merangkai tangki riak seperti dengan rancangan
pengamatan.
2.
Mengisi tangki riak dengan air pada bagian papan
yang telah disiapkan sampai kedalaman air mencapai 1,5 m.
3.
Menghubungkan tangki riak dengan power supply
sehingga lampu dan motor bergerak.
Pengamatan pemantulan
4.
Menempatkan logam dengan posisi horizontal di depan
bandul pengggetar denan jarak yang berbeda sebagai penghalang dalam tangki
riak.
5.
Mengamati bayangan gelombang air yang terlihat di
kertas manila.
Pengamatan pembiasan
6.
Menempatkan balok kaca atau logam pada tangki riak
dengan posisi horizontal dan tercelup seluruhny dengan ketinggian yang berbeda.
7.
Mengamati bayangan gelombang pada air yang terlihat
di kertas manila.
Pengamatan interferensi
8.
Menempatkan 2 bandul (penggetar) dengan jarak yang
berbeda
9.
Mengamati bayangan gelombang air yang terlihat di
kertas manila.
Pengamatan difraksi
10. Menempatkan
dua penghalang berupa logam dengan memberi jarak celah yang berbeda.
11. Mengamati
bayangan gelombang air yang terlihat di kertas manila.
E. Alur Percobaan
![]() |
|
Pemantulan
![]() |
|
|
|
|

|

|
|
|
![]() |
Difraksi
![]() |
BAB IV
DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A.
Data
Dari
percobaan yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data Hasil
Percobaan
Sifat
– sifat Bayangan
|
Perlakuan
|
Pengamatan
|
|
Gambar
|
Keterangan
|
||
Pemantulan
|
Jarak bandul ke dinding 10 cm
|
![]() |
·
Gelombang yang dihasilkan banyak
·
Jarak antar gelombang rapat
|
Jarak bandul ke dinding 15 cm
|
![]() |
·
Gelombang yang dihasilkan tidak terlalu banyak
·
Jarak antar gelombang lebih lebar
|
|
Jarak bandul ke dinding 20 cm
|
![]() |
·
Gelombang yang dihasilkan sedikit
·
Jarak antar gelombang lebar
|
|
Pembiasan
|
Tebal kaca 2 mm
|
![]() |
·
Jarak antar gelombang lebar
|
Tebal kaca 3 mm
|
![]() |
·
Jarak antar gelombang lebih rapat
|
|
Tebal kaca 4 mm
|
![]() |
·
Jarak antar gelombang lebih rapat lagi
|
|
Interferensi
|
Jarak antar bandul 5 cm
|
![]() |
·
Jarak antar gelombang rapat
|
Jarak antar bandul 10 cm
|
![]() |
·
Jarak antar gelombang renggang
|
|
Jarak antar bandul 15 cm
|
![]() |
·
Jarak antar gelombang lebih renggang lagi
|
|
Difraksi
|
Lebar celah 3 cm
|
![]() |
·
Gelombang yang dihasilkan sedikit
|
Lebar celah 6 cm
|
![]() |
·
Gelombang yang dihasilkan semakin banyak
|
|
Lebar celah 9 cm
|
![]() |
·
Gelombang yang dihasilkan semakin banyak lagi
|
B.
Analisis Data
Pada pecobaan eksplorasi sifat-sifat gelombang pada bidang yang
dilakukan dengan menggunakan tangki riak kami melakukan pengamatan terhadap
sifat pemantulan, pembiasan, interferensi dan difraksi. Pada percobaan
pemantulan gelombang kami melakukan tiga manipulasi jarak yaitu 10 cm, 15 cm
dan 20 cm. Pada jarak 10 cm gelombang pantul yang dihasilkan jumlahnya banyak
dan jarak antar gelombang rapat. Pada jarak 15 cm gelombang pantul yang
dihasilkan jumlahnya sedang dan jarak antar gelombang yang dihasilkan sedikit
lebar. Kemudian, pada jarak 20 cm gelombang pantul yang dihasilkan jumlahnya
lebih sedikit dibandingkan dengan jarak 10 cm dan 15 cm dan jarak antar
gelombang yang dihasilkan lebih lebar
dibandingkan dengan jarak 10 cm dan 15 cm
Pada percobaan pembiasan gelombang, dilakukan 3 kali manipulasi
dengan ketebalan kaca yang berbeda yaitu 2 mm, 3 mm, dan 4 mm. Pada ketebalan 2
mm jarak antar gelombangnya lebar dan pembelokan gelombang tidak terlalu tampak. Pada ketebalan 3 mm
jarak antar gelombang sedikit rapat dan pembelokan gelombang yang dihasilkan
nampak jelas. Kemudian, pada ketebalan 4 mm jarak antar gelombang rapat dan
pembelokan gelombang yang dihasilkan nampak sangat jelas.
Pada percobaan interferensi, dilakukan 3 kali manipulasi jarak yaitu jarak 5 cm, 10
cm, dan 15 cm. Pada jarak 5 cm diperoleh jarak antar gelombang yang dihasilkan rapat. Pada jarak 10 cm jarak antar gelombang
yang dihasilkan sedikit rapat. Pada jarak 15 cm jarak antar gelombang yang
dihasilkan renggang. kemudian jika diamati pada interferensi gelombang, setiap
kali pertemuan gelombang atau penggabungan kedua gelombang terlihat garis yang
tebal.
Pada percobaan diftraksi, dilakukan 3 kali manipulasi yaitu dengan
lebar celah 3 cm, 6 cm, dan 9 cm. Pada lebar celah 3 cm gelombang baru yang
dihasilkan jumlahnya sedikit. Pada lebar celah 6 cm jumlah gelombang baru yang
dihasilkan semakin banyak. Kemudian, pada lebar celah 9 cm jumlah gelombang
baru yang dihasilkan sangat banyak dibandingkan pada lebar celah 3 cm dan 6 cm.
C. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan tentang
sifat-sifat gelombang pada air, dapat diamati beberapa sifat-sifat gelombang
pada air antara lain yaitu : pemantulan, pembiasan, interferensi, dan difraksi.
Pada keempat macam sifat gelombang air tersebut bentuk gelombang yang
dihasilkan oleh permukaan air berupa lingkaran-lingkaran yang awalnya berbentuk
lingkaran kecil kemudian merambat menjauhi titik pusat lingkarannya.
Pada sifat pemantulan gelombang dikenal istilah
muka gelombang dan sinar gelombang. Muka gelombang merupakan suatu garis atau permukaan dalam
medium dua atau tiga dimensi yang dilewati gelombang. Pemantulan
gelombang dapat diamati dengan menempatkan logam pada tangki riak yang mempunyai muka gelombang lurus.
Sinar gelombang akan dipantulkan pada saat mengenai dinding logam tersebut sehingga
gelombang yang dipantulkan dapat terlihat pada kertas manila. Dalam pemantulan gelombang
berlaku hukum pemantulan gelombang yaitu: 1) sudut datang sama dengan sudut
pantul gelombang. 2) gelombang datang, gelombang pantul dan garis normal
terletak dalam satu bidang datar. Gelombang akan dipantulkan secara teratur
dengan sudut datang sama dengan sudut pantul pada permukaan yang datar.
Berdasarkan hasil percobaan dengan jarak bandul ke logam 10 cm, 15 cm, dan 20 cm berturut – turut
diperoleh gelombang pantul dengan jumlah yang semakin sedikit dan jarak antar
gelombang yang semakin jauh, serta terlihat gelombang pantul terluar
berturut-turut semakin jauh pula dari titik pusat gelombang (semakin lama
gelombang semakin samar terlihat). Hal tersebut
jika dibandingkan dengan teori maka percobaan yang telah kami lakukan sudah
sesuai dengan teori bahwa pada pemantlan gelombang, bentu gelombang yang dipantulkan
dipengaruhi oleh dinding yang berfungsi untuk menahan gelombang sehingga
gelombang dapat dipantlkan. Semakin jauh
jarak sumber penggetar (bandul) dengan
dinding penghalang, maka gelombang yang dipantulkan semakin sedikit dan bentuk
gelombang yang dipantulkan hampir menyerupai dinding penghalang.
Sifat gelombang selanjutnya yaitu pembiasan, ditunjukkan dengan adanya pembelokan gelombang yang melalui batas
dua medium yang berbeda. Berdasarkan hasil percobaan sifat pembiasan, ketika
gelombang melewati batas 2 medium yang berbeda baik dengan menggunakan kaca setebal 2 mm, 3 mm, maupun 4 mm terbentuk pembelokan gelombang yang berturut – turut jaraknya semakin
rapat dan pembiasannya semakin tampak pula. Hal
ini menunjukkan adanya perubahan panjang gelombang, akan tetapi frekuensinya
tetap yaitu sama dengan frekuensi sumber getarnya.
Selanjutnya yaitu sifat interferensi gelombang. Berdasarkan hasil percobaan
sifat interferensi, dengan jarak antar bandul 5 cm, dimana kedua bandul
merupakan sumber gelombang, diperoleh jarak antar inti penggabungan gelombang
yang dekat dan gelombangnya rapat. Sedangkan pada jarak antar bandul 10 cm dan
15 cm terlihat jarak antar inti penggabungan gelombang yang diperoleh semakin
renggang, hal tersebut terlihat adanya bayangan putih antar 2 inti gelombang yang diperoleh semakin
melebar pula. dari pengamatan
dapat dilihat adanya garis hitam dan putih di mana garis tebal/tidak terputus adalah hasil
interferensi yang bersifat konstruktif, sedangkan garis putus-putus menunjukkan
interferensi yang bersifat destruktif. Hal tersebut sudah sesuai dengan teori karena
jika terjadi penggabungan dua gelombang maka amplitudo gabungannya akan semakin
besar dan akan terlihat jarak yang semakin besar.
Sifat
difraksi gelombang yaitu gelombang air dapat melalui celah sempit membentuk
gelombang baru. Berdasarkan hasil percobaan, pada jarak antar celah 3 cm terlihat sumber gelombang
melawati celah dan gelombang yang dihasilkan sedikit dan ukuran gelombangnya kecil
mengikuti celah, dengan jarak antar celah 6 cm terlihat sumber gelombang melawati celah juga dan gelombang
yang dihasilkan semakin banyak dengan ukuran semakin besar mengikuti celah, kemudian pada jarak antar celah 9 cm terlihat juga sumber gelombang
melawati celah dan gelombang yang dihasilkan lebih banyak lagi dan
ukurannya lebih lebar juga
dibandingkan yang lainnya. Hasil tersebut
sudah sesuai dengan teori bahwa gelombang air dapat melewati celah, semakin
kecil celah maka gelombang yang didifraksikan semakin sempit mengikuti celah
dan jumlahnya semakin kecil juga serta gejala difraksi akan semakin jelas terlihat ketika
lebar celah semakin sempit.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan eksplorasi sifat-sifat gelombang pada bidang yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa saat gelombang mengenai dinding penghalang maka
gelombang akan dipantulkan, gelombang yang memantul memiliki arah yang
berlawanan dengan gelombang datang, semakin jauh jarak dinding penghalang maka gelombang pantul yang dihasilkan
semakin sedikit dan jaraknya lebar. Ketika gelombang melewati kaca atau dua
medium yang memiliki kerapatan yang berbeda maka gelombang akan dibiaskan atau
dibelokkan, semakin tebal kaca, maka jarak antar gelombang yang dihasilkan
lebih kecil. Ketika ada dua gelombang yang terjadi bersamaan maka akan terjadi
penggabungan gelombang atau interferensi, semakin lebar jarak antar dua sumber
gelombang, maka jarak antar inti gelombang yang berinterferensi semakin besar.
Dan ketika gelombang melewati celah maka akan terbentuk gelombang yang baru, semakin
kecil jarak celah maka gelombang yang dihasilkan juga semakin sedikit dengan
ukuran gelombang yang juga sempit mengikuti ukuran celah.
B.
Saran
Saran yang dapat diberikan untuk percobaan eksplorasi sifat-sifat
gelombang pada bidang yaitu, penerangan atau lampu yang digunakan harus
memiliki nyala yang baik atau sangat terang sehingga gelombang yang dihasilkan
pada kertas manila dapat terlihat jelas, dan pengamat harus teliti dalam
mengamati gelombang yang dihasilkan dari setiap percobaan sifat-sifat gelombang
yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Tanpa Tahun. Sifat-sifat
Gelombang (Online). http://fisikazone.com/sifat-sifat-gelombang/. Diakses
pada tanggal 9 November 2015 pukul 22.18 WIB
Anonim. 2013. Sifat-sifat
Gelombang Pada Fisika (Online). http://www.zakapedia.com/2013/07/sifat-sifat-gelombang-dalam-fisika.html.
Diakses pada tanggal 9 November 2015 pukul 22.18 WIB
Giancoli, D.C. Physics, Princiles with Application. New Jersey:
Prentice-Hall.
Tim. 2015. Modul Praktikum Gelombang dan Optik. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Pemantulan
![]()
Pemantulan pada jarak 10 cm
|
![]()
Pemantulan pada jarak 15 cm
|
![]()
Pemantulan pada jarak 20 cm
|
|
Pembiasan
![]()
Pembiasan pada saat tebal kaca 2 mm
|
![]()
Pembiasan pada saat tebal kaca 3 mm
|
![]()
Pembiasan pada saat tebal kaca 4 mm
|
|
Interferensi
![]()
Interferensi cahaya saat jarak antar
bandul 5 cm
|
![]()
Interferensi cahaya saat jarak antar
bandul 10 cm
|
![]()
Interferensi cahaya saat jarak antar
bandul 15 cm
|
|
Difraksi
![]()
Difraksi pada saat lebar celah 3 cm
|
![]()
Difraksi pada saat lebar celah 6 cm
|
![]()
Difraksi pada saat lebar celah 9 cm
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar