LAPORAN PRAKTIKUM SFPT
POTENSIAL
AIR JARINGAN TUMBUHAN
Disusun
oleh:
Kelompok 8
1. Siti
Ropita (13030654004)
2. Ariska
Yuniar (13030654015)
- Febrian Deiza I. H. (13030654019)
- May Puspitasari (13030654032)
Prodi Pendidikan IPA A 2013
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Peristiwa osmosis dan difusi sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari tanpa kita menyadarinya. Tumbuhan pun tak terlepas dari peristiwa
difusi dan osmosis. Hal tersebut terjadi pada saat pengangkutan zat hara dan
air dari akar ke daun maupun pada saat pengangkutan hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tumbuhan yang memerlukan. Adapun peristiwa tersebut
dapat terjadi oleh adanya perbedaan potensial air. Potensial
air merupakan alat diagnosis yang memungkinkan penentuan secara tepat keadaan
status air dalam sel atau jaringan tumbuhan. Semakin rendah potensial dari
suatu sel atau jaringan tumbuhan, maka semakin besar kemampuan tanaman untuk
menyerap air dari dalam tanah. Sebaliknya, semakin tinggi potensial air,
semakin besar kemampuan jaringan untuk memberikan air kepada sel yang mempunyai
kandungan air lebih rendah.
Proses
osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi jika
terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotonic,
maka volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapatkan dan kehilangan
air yang sama. Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut
akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan)
atau turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan). Sebaliknya, jika sel berada pada
larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul air, sehingga sel
menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian.
Pada praktikum ini akan melaukan
eksperimen terhadap potensial air untuk mengetahui adanya proses osmosis pada
tanaman.
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana mengetahui
pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang potongan
jaringan tumbuhan ?
2.
Bagaimana
menghitung nilai potensial air jaringan tumbuhan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh konsentrasi larutan sukrosa
terhadap perubahan panjang potongan jaringan tumbuhan
2. Menghitung nilai potensial air jaringan tumbuhan
BAB II
KAJIAN
TEORI
A. Disfusi dan
osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui
selaput semipermiabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang
lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi
tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan
dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi
melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran
permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat
sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan
osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada
konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri. Contoh proses osmosis adalah masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis. Dalam tubuh organisme multiseluler,
air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan bebas. Selain air, molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2
juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut
akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah. Jika telah mencapai keseimbangan
konsentrasi zat di kedua sisi membran maka proses osmosis akan berhenti.
Difusi
adalah pergerakan molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Laju
difusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas medium. Gas berdifusi
lebih cepat daripada air.
B. Hubungan potensial
air dan osmosis
Hubungan antar potensial air adalah dengan melakukan
peristiwa osmosis karena osmosis merupakan peristiwa difusi dimana antara dua
tempat tersedianya difusi dipisahkan oleh membrane atau selaput. Maka dapat
diartikan bahwa dinding sel atau membrane protoplasma adalah membrane pembatas
antara zat yang berdifusi karena pada umumnya sel tumbuh-tumbuhan tinggi
mempunyai dinding sel maka sebagian besar proses fitokimia dalam
tumbuh-tumbuhan adalah merupakan proses osmosis.
Potensial osmotic merupakan potensial kimia yang
disebabkan adanya materi yang terlarut. Potensial osmotic selalu memiliki nilai
negative, hal ini disebabkan karena cenderung bergerak menyeberangi membrane
semi permeable dari air murni menuju air yang mengandung zat terlarutan.
Besar jumlah potensial air pada tumbuhan dipengaruhi
oleh 4 macam komponen potensial, yaitu gravitasi, matriks, osmotic, dan
tekanan. Potensial gravitasi bergantung pada air di dalam daerah gravitasi,
potensial matriks bergantung pada kekuatan mengikat air saat penyerapan.
Potensial osmotic bergantung pada hidrostatik atau tekanan angina dalam air
(Deragon, 2005).
Potensial osmotic merupakan potensial kimia yang
disebabkan adanya materi yang terlarut. Besar jumlah potensial air pada
tumbuhan dipengaruhi oleh empat macam komponen potensial, yaitu gravitasi,
matriks, osmotic, dan tekanan.
C.
Hubungan potensial air
Potensial
air adalah potensial kimia air dalam suatu system atau bagian system.
Dinyatakan dalam satuan tekanan dan dibandingkan dengan potensial kimia air
murni (juga dalam satuan tekanan) pada tekanan atmosfer dan pada suhu serta
ketinggian yang sama potensial murni ditentukan sama dengan nol. Faktor-faktor
penghasil gradient yaitu konsentrasi atau aktifitas, suhu, tekanan, efek
larutan terhadap potensial kimia pelarut, matriks. Mengukur metode air dengan
metode volume jaringan, metode chordate, metode tekanan uap (Salisbury dan
ross, 1995)
Hubungan
antar potensial air adalah dengan melibatkan peristiwa osmose karena osmose
merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana air
lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Osmosis sangat
ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air , yang menggambarkan
kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air
akan memiliki kelebihan energi bebas daripada volume yang sedikit, di bawah
kondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per unit jumlah, terutama per berat
gram molekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia. Potensial
kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya.
Zat terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak dari daerah yang
berpotensi kimia lebih tinggi menuju daerah yang berpotensial kimia lebih
kecil.
Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran
memungkinkan molekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding
sel primer biasanya sangat permeable terhadap keduanya. Memang membran sel
tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel yang tegar
itulah yang menimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga
bila timbul tekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi
saat sel darah merah dimasukkan dalam air. Sel yang turgid banyak berperan
dalam menegakkan tumbuhan yang tidak berkayu Besar jumlah potensial
air pada tumbuhan dipengaruhi oelah 4 macam komponen potensial, yaitu
gravitasi, matriks, osmotic dan tekanan. Potensial gravitasi bergantung pada
air didalam daerah gravitasi . potensial matriks bergantung pada kekuatan
mengikat air saat penyerapan. Potensial osmotic bergantung pada hidrostatik
atau tekanan angin dalam air.
Osmosis
didefinisikan sebagai pergerakan air dari potensial tinggi menuju ke potensial
yang lebih rendah. Pergerakan ini berlangsung secara parsial melalui membran
permeabel, yaitu membran sel. Membran sel melewatkan molekul-molekul kecil
seperti air, tetapi tidak mengizinkan molekul besar lainnya untuk lewat.
Molekul-molekul ini terus berdifusi sehingga mencapat titik keseimbangan, yang
dapat diartikan bahwa molekul tersebut terdistribusi secara acak di dalam sel.
Sel
tumbuhan memiliki dinding sel yang kuat. Sewaktu sel-sel ini mengambil air dari
lingkungan dengan osmosis, sel tersebut mulai mengembang. Pengembangan ini
tidak membuat sel pecah, namun turgiditasnya menjadi meningkat. Turgiditas berarti
kaku dan keras. Tekanan di dalam sel bertambah besar, sehingga air tidak dapat
memasuki sel lagi. Tekanan hidrostatik berupa turgiditas ini bekerja berlawanan
arah dengan osmosis, dan merupakan agen penyetimbang dari proses-proses selular
yang dinamis.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan
tempat
Penelitian
morfologi potensial air pada jaringan
dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2015 pukul 08.00 WIB dilaboratorium
IPA prodi pendidikan IPA, Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Surabaya
B. Alat dan
Bahan
Alat
1. Gelas Aqua (6 buah)
2. Pipet (6 buah)
3. Pinset (1 buah)
4. Pengaris (1 buah)
5. Kertas label (6 buah)
6.
Pengebor (1 buah)
Bahan
1. Larutan sukrosa 0M (25
ml)
2. Larutan sukrosa 0,2 M (25
ml)
3. Larutan sukrosa 0,4 M (25
ml)
4. Larutan sukrosa 0,6 M (25
ml)
5. Larutan sukrosa 0,8 M (25
ml)
6. Larutan sukrosa 1 M (25
ml)
7. Wortel
8. Ubi
9. Kentang
10. Bengkoang
C. Variable
1. Variable kontrol :
Ukuran pada umbi.
DOV : Ukuran selinder
umbi yaitu 3 cm
2. Variable respon : Ukuran pada umbi setelah 2 jam.
DOV : Ukuran umbi
setelah 2 jam di rendam pada larutan Sukrosa
3. Variable manipulasi :
Jenis umbi dan larutan sukrosa.
DOV
: Umbi yang di gunakan yaitu Bengkoang, Wortel, Kentang, Ubi. Larutan
Sukrosa yang di guanakan 0M, 0,2 M, 0,4M, 0,6 M, 0,8 M, 1 M
D. Langkah
kerja
1.
Siapkan bahan
dan alat yang di perlukan
2.
Isilah gelas
kimia 1 dengan larutan sukrosa 0M. gelas kimia 2 dengan sukrosa 0,2 M, gelas
kimia 3 dengan sukrosa 0,6M, gelas kimia 4 dengan sukrosa 0,8 M, gelas kimia 4
dengan sukrosa 1 M
3.
Ambilah umbi
kentang yang cukup besar, buatlah selinder ubi dengan pengebor gabes.
Potong-potong selinder umbi sepanjang 3 cm.
4.
Masukan
umbi-umbi tersebut kedalam gelas kimia masing-masing 4 potongan umbi.
5.
Catat waktu saat
memasukan potongan umbi ke dalam gelas kimia.
6.
Tutup rapat
gelas kimia yang terdapat sukrosa yang telah di beri potongan umbi.
7.
Setelah 2 jam
keluarkan umbi tersebut dari gelas kimia dan ukur kembali.
E. Alur kerja
![]() |
|
|||
![]() |
Daftar pustaka
Anonim.2012. Laporan praktikum konsentrasi larutan.
http://konsentrasi larutan.htm. online 14 mei 2015 pukul 17.32
Anonim.2014.laporan potensial air.http://widyaerja.blogspot.com/ 2014/09/ laporan-pengukuran-potensial-air. html. online.14 mei
2015 pukul 17.10
Anonim.2013.Laporan
praktikum potensial air jaringan pada
tumbuhan.http://biologicamp-biologi.blogspot.com/2013/01/laporan-potensial-air-jaringan.html.
online 14 mei 2015 pukul 17.17
Rahayu,
Yuni Sri, dkk. 2012. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan: Laboratorium
Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Unesa.
Lampiran
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
![]() ![]() ![]() ![]() |
Umbi yang di gunakan
|
2.
|
![]() |
Larutan sukrosa
|
3.
|
![]() |
Umbi yang telah dibor dan di potong 3 cm
|
4.
|
![]() |
Umbi yang telah di celupkan ke dalam larutan sukrosa
|
5.
|
![]() |
Setelah 2 jam dengan konsentrasi 0 M
|
6.
|
![]() |
Setelah 2 jam dengan konsentrasi 0,2 M
|
7.
|
![]() |
Setelah 2 jam dengan konsentrasi 0,4 M
|
8.
|
![]() |
Setelah 2 jam dengan konsentrasi 0,6 M
|
9.
|
![]() |
Setelah 2 jam dengan konsentrasi 0,8 M
|
10.
|
![]() |
Setelah 2 jam dengan konsentrasi 1 M
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar