Selasa, 22 Desember 2015

LAPORAN PRAKTIKUM SFPT POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN



LAPORAN PRAKTIKUM SFPT
POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN 










Disusun oleh:
Kelompok 8

1.      Siti Ropita                    (13030654004)
2.      Ariska Yuniar              (13030654015)
  1. Febrian Deiza I. H.     (13030654019)
  2. May Puspitasari           (13030654032)

Prodi Pendidikan IPA A 2013
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Peristiwa osmosis dan difusi sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita menyadarinya. Tumbuhan pun tak terlepas dari peristiwa difusi dan osmosis. Hal tersebut terjadi pada saat pengangkutan zat hara dan air dari akar ke daun maupun pada saat pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan yang memerlukan. Adapun peristiwa tersebut dapat terjadi oleh adanya perbedaan potensial air. Potensial air merupakan alat diagnosis yang memungkinkan penentuan secara tepat keadaan status air dalam sel atau jaringan tumbuhan. Semakin rendah potensial dari suatu sel atau jaringan tumbuhan, maka semakin besar kemampuan tanaman untuk menyerap air dari dalam tanah. Sebaliknya, semakin tinggi potensial air, semakin besar kemampuan jaringan untuk memberikan air kepada sel yang mempunyai kandungan air lebih rendah.
Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi jika terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotonic, maka volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapatkan dan kehilangan air yang sama. Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan) atau turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan). Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian.
Pada praktikum ini akan melaukan eksperimen terhadap potensial air untuk mengetahui adanya proses osmosis pada tanaman.




B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana mengetahui pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang potongan jaringan tumbuhan ?
2.      Bagaimana menghitung nilai potensial air jaringan tumbuhan ?

C.    Tujuan

1.      Mengetahui pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang potongan jaringan tumbuhan
2.      Menghitung nilai potensial air jaringan tumbuhan


























BAB II
KAJIAN TEORI
A.    Disfusi dan osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri. Contoh proses osmosis adalah masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan bebas. Selain air, molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Jika telah mencapai keseimbangan konsentrasi zat di kedua sisi membran maka proses osmosis akan berhenti. Difusi adalah pergerakan molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Laju difusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas medium. Gas berdifusi lebih cepat daripada air.
B.     Hubungan potensial air dan osmosis
Hubungan antar potensial air adalah dengan melakukan peristiwa osmosis karena osmosis merupakan peristiwa difusi dimana antara dua tempat tersedianya difusi dipisahkan oleh membrane atau selaput. Maka dapat diartikan bahwa dinding sel atau membrane protoplasma adalah membrane pembatas antara zat yang berdifusi karena pada umumnya sel tumbuh-tumbuhan tinggi mempunyai dinding sel maka sebagian besar proses fitokimia dalam tumbuh-tumbuhan adalah merupakan proses osmosis.
Potensial osmotic merupakan potensial kimia yang disebabkan adanya materi yang terlarut. Potensial osmotic selalu memiliki nilai negative, hal ini disebabkan karena cenderung bergerak menyeberangi membrane semi permeable dari air murni menuju air yang mengandung zat terlarutan.
Besar jumlah potensial air pada tumbuhan dipengaruhi oleh 4 macam komponen potensial, yaitu gravitasi, matriks, osmotic, dan tekanan. Potensial gravitasi bergantung pada air di dalam daerah gravitasi, potensial matriks bergantung pada kekuatan mengikat air saat penyerapan. Potensial osmotic bergantung pada hidrostatik atau tekanan angina dalam air (Deragon, 2005).
Potensial osmotic merupakan potensial kimia yang disebabkan adanya materi yang terlarut. Besar jumlah potensial air pada tumbuhan dipengaruhi oleh empat macam komponen potensial, yaitu gravitasi, matriks, osmotic, dan tekanan.

C.    Hubungan potensial air

Potensial air adalah potensial kimia air dalam suatu system atau bagian system. Dinyatakan dalam satuan tekanan dan dibandingkan dengan potensial kimia air murni (juga dalam satuan tekanan) pada tekanan atmosfer dan pada suhu serta ketinggian yang sama potensial murni ditentukan sama dengan nol. Faktor-faktor penghasil gradient yaitu konsentrasi atau aktifitas, suhu, tekanan, efek larutan terhadap potensial kimia pelarut, matriks. Mengukur metode air dengan metode volume jaringan, metode chordate, metode tekanan uap (Salisbury dan ross, 1995)
Hubungan antar potensial air adalah dengan melibatkan peristiwa osmose karena osmose merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air , yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per unit jumlah, terutama per berat gram molekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia. Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menuju daerah yang berpotensial kimia lebih kecil.
Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat permeable terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yang menimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga bila timbul tekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat sel darah merah dimasukkan dalam air. Sel yang turgid banyak berperan dalam menegakkan tumbuhan yang tidak berkayu Besar jumlah potensial air pada tumbuhan dipengaruhi oelah 4 macam komponen potensial, yaitu gravitasi, matriks, osmotic dan tekanan. Potensial gravitasi bergantung pada air didalam daerah gravitasi . potensial matriks bergantung pada kekuatan mengikat air saat penyerapan. Potensial osmotic bergantung pada hidrostatik atau tekanan angin dalam air.
Osmosis didefinisikan sebagai pergerakan air dari potensial tinggi menuju ke potensial yang lebih rendah. Pergerakan ini berlangsung secara parsial melalui membran permeabel, yaitu membran sel. Membran sel melewatkan molekul-molekul kecil seperti air, tetapi tidak mengizinkan molekul besar lainnya untuk lewat. Molekul-molekul ini terus berdifusi sehingga mencapat titik keseimbangan, yang dapat diartikan bahwa molekul tersebut terdistribusi secara acak di dalam sel.
Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kuat. Sewaktu sel-sel ini mengambil air dari lingkungan dengan osmosis, sel tersebut mulai mengembang. Pengembangan ini tidak membuat sel pecah, namun turgiditasnya menjadi meningkat. Turgiditas berarti kaku dan keras. Tekanan di dalam sel bertambah besar, sehingga air tidak dapat memasuki sel lagi. Tekanan hidrostatik berupa turgiditas ini bekerja berlawanan arah dengan osmosis, dan merupakan agen penyetimbang dari proses-proses selular yang dinamis.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan tempat
Penelitian morfologi potensial air pada jaringan dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2015 pukul 08.00 WIB dilaboratorium IPA prodi pendidikan IPA, Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya
B.  Alat dan Bahan

            Alat
1.      Gelas Aqua                       (6 buah)
2.      Pipet                                  (6 buah)
3.      Pinset                                (1 buah)
4.      Pengaris                             (1 buah)
5.      Kertas label                       (6 buah)
6.      Pengebor                           (1 buah)
Bahan
1.      Larutan sukrosa 0M          (25 ml)
2.      Larutan sukrosa 0,2 M      (25 ml)
3.      Larutan sukrosa 0,4 M      (25 ml)
4.      Larutan sukrosa 0,6 M      (25 ml)
5.      Larutan sukrosa 0,8 M      (25 ml)
6.      Larutan sukrosa 1 M         (25 ml)
7.      Wortel
8.      Ubi
9.      Kentang
10.  Bengkoang

C. Variable
1.      Variable kontrol             : Ukuran pada umbi.
DOV                             : Ukuran selinder umbi yaitu 3 cm
2.      Variable respon             : Ukuran pada umbi setelah 2 jam.
DOV                              : Ukuran umbi setelah 2 jam di rendam pada larutan Sukrosa
3.      Variable manipulasi        : Jenis umbi dan larutan sukrosa.
DOV                     : Umbi yang di gunakan yaitu Bengkoang, Wortel, Kentang, Ubi. Larutan Sukrosa yang di guanakan 0M, 0,2 M, 0,4M, 0,6 M, 0,8 M, 1 M

D. Langkah kerja

1.      Siapkan bahan dan alat yang di perlukan
2.      Isilah gelas kimia 1 dengan larutan sukrosa 0M. gelas kimia 2 dengan sukrosa 0,2 M, gelas kimia 3 dengan sukrosa 0,6M, gelas kimia 4 dengan sukrosa 0,8 M, gelas kimia 4 dengan sukrosa 1 M
3.      Ambilah umbi kentang yang cukup besar, buatlah selinder ubi dengan pengebor gabes. Potong-potong selinder umbi sepanjang 3 cm.
4.      Masukan umbi-umbi tersebut kedalam gelas kimia masing-masing 4 potongan umbi.
5.      Catat waktu saat memasukan potongan umbi ke dalam gelas kimia.
6.      Tutup rapat gelas kimia yang terdapat sukrosa yang telah di beri potongan umbi.
7.      Setelah 2 jam keluarkan umbi tersebut dari gelas kimia dan ukur kembali.

E.  Alur kerja






Umbi wortel,bengkoang,ubi dan kentang
 

 
         



 























Daftar pustaka

Anonim.2015. Osmosis. http://www.wikipedia.com.online 14 mei 2015 pukul 17.25

Anonim.2012. Laporan praktikum konsentrasi larutan. http://konsentrasi larutan.htm. online 14 mei 2015 pukul 17.32

Anonim.2014.laporan potensial air.http://widyaerja.blogspot.com/ 2014/09/ laporan-pengukuran-potensial-air. html. online.14 mei 2015 pukul 17.10

Anonim.2013.Laporan praktikum potensial air jaringan  pada tumbuhan.http://biologicamp-biologi.blogspot.com/2013/01/laporan-potensial-air-jaringan.html. online 14 mei 2015 pukul 17.17

Deragon.2005. Water Potential. http://www.deragon.com.online. 14 mei 2015 pukul 17.12
Rahayu, Yuni Sri, dkk. 2012. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Unesa.


















Lampiran

No
Gambar
Keterangan
1.                

Description: IMG_20150505_081640.jpg  Description: IMG_20150505_081649.jpg

     Description: IMG_20150505_081712.jpg Description: C:\KULIAH PEN.SAINS 2013\semester 4\SFPT\foto SFPT\IMG_20150505_081701.jpg


Umbi yang di gunakan
2.                

Description: IMG_20150505_084723.jpg

Larutan sukrosa
3.                

Description: IMG_20150505_090605.jpg

Umbi yang telah dibor dan di potong 3 cm
4.                

Description: IMG_20150505_092411.jpg

Umbi yang telah di celupkan ke dalam larutan sukrosa
5.                
Description: IMG_20150505_120246.jpg

Setelah 2 jam dengan konsentrasi 0 M
6.                
Description: IMG_20150505_120648.jpg
Setelah 2 jam dengan konsentrasi 0,2 M
7.                

Description: IMG_20150505_120841.jpg

Setelah 2 jam dengan konsentrasi 0,4 M
8.                

Description: IMG_20150505_121038.jpg

Setelah 2 jam dengan konsentrasi 0,6 M
9.                
Description: IMG_20150505_121520.jpg
Setelah 2 jam dengan konsentrasi 0,8 M
10.            

Description: IMG_20150505_121404.jpg
Setelah 2 jam dengan konsentrasi 1 M



Tidak ada komentar:

Posting Komentar